1. Robert Kuok (Malaysia)
Pria berumur 89 tahun ini merupakan orang paling kaya di Malaysia. Jumlah harta pria ini mencapai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 118,7 triliun di 2013 ini, dan menempatkannya pada posisi 76 orang terkaya di dunia.
Robert merupakan pria China-Malaysia yang mengumpulkan kekayaannya lewat bisnis gula, minyak sawit, perkapalan, dan properti. Lewat induk usahanya yaitu Kuok Group, Robert mempunyai tiga perusahaan yang berbasis di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Dalam setahun, jumlah kekayaan Robert naik US$ 100 juta berkat berkembangnya aset perusahaan daging olahan miliknya yaitu Yurun Food Group, serta naiknya harga saham perusahaan properti miliknya di Hong Kong yaitu Hotel Shangri-La dan Kerry Properties.
Sumber terbesar kekayaan Robert adalah dari Wilmar, yang merupakan perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia. Wilmar dijalankan oleh keponakannya yaitu Kuok Khoon Hong, yang merupakan warga Malaysia dan juga orang terkaya di negeri singa itu. Selain itu, Robert juga menguasai koran South China Morning Post, yang merupakan koran paling untung di dunia ini.
Robert merupakan pria China-Malaysia yang mengumpulkan kekayaannya lewat bisnis gula, minyak sawit, perkapalan, dan properti. Lewat induk usahanya yaitu Kuok Group, Robert mempunyai tiga perusahaan yang berbasis di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Dalam setahun, jumlah kekayaan Robert naik US$ 100 juta berkat berkembangnya aset perusahaan daging olahan miliknya yaitu Yurun Food Group, serta naiknya harga saham perusahaan properti miliknya di Hong Kong yaitu Hotel Shangri-La dan Kerry Properties.
Sumber terbesar kekayaan Robert adalah dari Wilmar, yang merupakan perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia. Wilmar dijalankan oleh keponakannya yaitu Kuok Khoon Hong, yang merupakan warga Malaysia dan juga orang terkaya di negeri singa itu. Selain itu, Robert juga menguasai koran South China Morning Post, yang merupakan koran paling untung di dunia ini.
2. Henry Sy (Filipina)
Orang terkaya di Filipina ini memiliki harta US$ 13,2 miliar atau sekitar Rp 125 triliun di 2013. Pria berumur 88 tahun ini menduduki peringkat 68 orang terkaya di dunia. Dalam setahun, jumlah kekayaan Henry bertambah US$ 5 miliar karena naiknya saham perusahaan propertinya bernama SM Investments di 2012 lalu.
Henry juga mempunyai perusahaan pengembang mal bernama SM Prime yang dijalankan oleh anaknya bernama Hans. Perusahaan ini telah membuka mal kelimanya di China pada Desember 2012 lalu. Kemudian, Henry juga memiliki bank terbesar di Filipina bernama Unibank yang dijalankan oleh anak perempuannya yaitu Teresita Sy-Coson. Henry memulai kisahnya sebagai imigran dari China dan bekerja di toko kelontong milik ayahnya. Usaha Henry berkembang dengan memiliki toko sepatu sederhana di Manila, dan akhirnya mempunyai perusahaan ritel besar dari usaha sepatu tersebut.
Henry juga mempunyai perusahaan pengembang mal bernama SM Prime yang dijalankan oleh anaknya bernama Hans. Perusahaan ini telah membuka mal kelimanya di China pada Desember 2012 lalu. Kemudian, Henry juga memiliki bank terbesar di Filipina bernama Unibank yang dijalankan oleh anak perempuannya yaitu Teresita Sy-Coson. Henry memulai kisahnya sebagai imigran dari China dan bekerja di toko kelontong milik ayahnya. Usaha Henry berkembang dengan memiliki toko sepatu sederhana di Manila, dan akhirnya mempunyai perusahaan ritel besar dari usaha sepatu tersebut.
3. Ng Robert dan Phillip (Singapura)
Robert dan Phillip menurut Forbes mempunyai harta US$ 10,1 miliar atau sekitar Rp 95,9 triliun di 2013. Dua orang terkaya di Singapura dan terkaya nomor 108 di dunia ini merupakan pengusaha properti ternama di Singapura yang memiliki 700 hotel, mal, dan kondominium di Singapura dan Hong Kong. Robert dan Phillip memilik usaha hasil warisan dari ayahnya yang bernama Ng Teng Fong.
Di 2012 lalu, Robert dan Phillip menjual saham perusahannya yang bergerak di sektor jasa perumahan yakni Far East Hospitality Trust di bursa Singapura. Sumber kekayaan terbesar Robert adalah dari Tsim Sha Tsui Properties di Hong Kong yang dijalankan oleh Robert selaku kakak tertua. Sedangkan Phillip menjalankan bisnis keluarga di Singapura.
Di 2012 lalu, Robert dan Phillip menjual saham perusahannya yang bergerak di sektor jasa perumahan yakni Far East Hospitality Trust di bursa Singapura. Sumber kekayaan terbesar Robert adalah dari Tsim Sha Tsui Properties di Hong Kong yang dijalankan oleh Robert selaku kakak tertua. Sedangkan Phillip menjalankan bisnis keluarga di Singapura.
4. Budi dan Michael Hartono (Indonesia)
Kedua bersaudara ini merupakan orang terkaya di Indonesia dengan harta sebesar US$ 15 miliar atau Rp 142,5 triliun di 2012. Kekayaan Budi dan Michael di 2012 naik US$ 1 miliar berkat pembelian Sarana Menara Nusantara. Dua bersaudara ini memiliki Bank Central Asia (BCA) senilai US$ 11 miliar. Mereka memulai usahanya dari perusahaan rokok yakni Djarum yang didirikan oleh ayahnya di 1950an.
Budi dan Michael juga memiiki perusahaan minyak sawit dan mal Grand Indonesia di Jakarta. Anak Budi yakni Martin, saat ini dikenal sebagai investor di industri internet.
Budi dan Michael juga memiiki perusahaan minyak sawit dan mal Grand Indonesia di Jakarta. Anak Budi yakni Martin, saat ini dikenal sebagai investor di industri internet.
5. Dhanin Chearavanont (Thailand)
Pria berumur 74 tahun ini merupakan orang terkaya di Thailand dengan kekayaan US$ 14,3 miliar atau Rp 135,8 triliun di 2013. Dhanin merupakan pemilik Charoen Pokphand Group, perusahaan pakan ternak dan agribisnis terbesar di dunia.
Di Februari lalu, Dhanin membuat berita besar dengan pembelian 15% saham perusahaan asuransi China yakni Ping An seharga US$ 19,4 miliar dari HSBC. Setengah aset kekayaan Dhanin telah didaftarkan di pasar modal, dan saham perusahaan telekomunikasinya yakni True telah naik dua kali lipat tahun lalu.
Dhanin juga memiliki saham di 7-eleven yang nilainya naik 60% tahun lalu. Selain itu, penjualan produk perusahaan Dhanin meningkat di China. Charoen Pokphand yang dimiliki Dhanin merupakan warisan dari ayahnya, yang didirikan di Bangkok pada 1921 setelah keluarga itu berimigrasi dari China.
Di Februari lalu, Dhanin membuat berita besar dengan pembelian 15% saham perusahaan asuransi China yakni Ping An seharga US$ 19,4 miliar dari HSBC. Setengah aset kekayaan Dhanin telah didaftarkan di pasar modal, dan saham perusahaan telekomunikasinya yakni True telah naik dua kali lipat tahun lalu.
Dhanin juga memiliki saham di 7-eleven yang nilainya naik 60% tahun lalu. Selain itu, penjualan produk perusahaan Dhanin meningkat di China. Charoen Pokphand yang dimiliki Dhanin merupakan warisan dari ayahnya, yang didirikan di Bangkok pada 1921 setelah keluarga itu berimigrasi dari China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar