Mejuah-juah

Tuhan si masu-masu

Senin, 20 Maret 2017

Good Listening in Class

It is important for you to be a good listener in class. Much of what you will have to learn will be presented verbally by your teachers. Just hearing what your teachers say is not the same as listening to what they say. Listening is a cognitive act that requires you to pay attention and think about and mentally process what you hear.
Here are some things you should do to be a good listener in class.

  • Be Cognitively Ready to Listen When You Come to Class. Make sure you complete all assigned work and readings. Review your notes from previous class sessions. Think about what you know about the topic that will be covered in class that day.
  • Be Emotionally Ready to Listen When You Come to Class. Your attitude is important. Make a conscious choice to find the topic useful and interesting. Be committed to learning all that you can.
  • Listen with a Purpose. Identify what you expect and hope to learn from the class session. Listen for these things as your teacher talks.
  • Listen with an Open Mind. Be receptive to what your teacher says. It is good to question what is said as long as you remain open to points of view other than your own.
  • Be Attentive. Focus on what your teacher is saying. Try not to daydream and let your mind wander to other things. It helps to sit in the front and center of the class, and to maintain eye contact with your teacher.
  • Be an Active Listener. You can think faster than your teacher can speak. Use this to your advantage by evaluating what is being said and trying to anticipate what will be said next. Take good written notes about what your teacher says. While you can think faster than your teacher can speak, you cannot write faster than your teacher can speak. Taking notes requires you to make decisions about what to write, and you have to be an active listener to do this.
  • Meet the Challenge. Don't give up and stop listening when you find the information being presented difficult to understand. Listen even more carefully at these times and work hard to understand what is being said. Don't be reluctant to ask questions.
  • Triumph Over the Environment. The classroom may too noisy, too hot, too cold, too bright, or too dark. Don't give in to these inconveniences. Stay focused on the big picture - LEARNING.

6 Tips untuk "Work Hard, Play Hard"

              Work hard, play hard, barangkali merupakan gaya hidup yang belum Anda bayangkan ketika masih di bangku kuliah. Ternyata, konsep ini tak harus selalu dipandang negatif. Karena, setelah berhari-hari atau berminggu-minggu bekerja keras, Anda berhak untuk memanjakan diri atau bersenang-senang bersama rekan kerja lainnya. Dengan demikian, hidup Anda menjadi seimbang.
Anda yang bekerja di bidang kreatif atau komunikasi, seperti media, advertising agency, atau public relations, bersosialisasi tentu sudah menjadi bagian dari pekerjaan Anda. Namun belum tentu bagi mereka yang bekerja di bidang lain, atau yang harus bekerja 9 to 5. Siapa saja bisa bersenang-senang pada akhir pekan, tetapi butuh kemampuan khusus untuk terjaga sampai larut malam (pada hari kerja), dan tetap bugar esok harinya untuk kembali bekerja.
Jadi, bagaimana trik Anda bisa work hard but still party hard?

Bekerja sesuai waktu
Makin banyak perusahaan yang menerapkan waktu kerja yang fleksibel, agar karyawan bisa menyesuaikan jam kerja dengan gaya hidupnya. Namun meskipun Anda tidak diharuskan masuk pukul 08.00, bekerja hingga larut malam pun bukan pilihan yang bijak. Sesekali bekerja lembur boleh saja, tetapi begadang setiap malam hanya akan menguras energi. Badan terasa lemas dan lesu adalah tanda fungsi sistem imunitas tubuh kita menurun hingga sangat rentan diserang bakteri atau virus. Kecuali bila Anda bekerja di kafe, yang mengharuskan Anda bekerja malam tiap hari.

Menjamu relasi
Ketika Anda harus membawa tamu perusahaan untuk menikmati suasana kota saat malam, seringkali mereka meminta untuk mengunjungi kelab-kelab malam. Meskipun ada banyak cara untuk menjamu relasi, Anda tentu harus memenuhi permintaan yang satu ini. Yang perlu Anda perhatikan, karena Anda menjadi tuan rumah, Anda harus mampu menjaga diri. Dalam arti, tetap sadar untuk tidak minum terlalu banyak, atau tak terlalu heboh saat bergerak mengikuti alunan lagu. Periksa baik-baik wajah Anda saat bangun esok harinya. Jangan sampai ada lingkaran hitam di bawah mata karena Anda kurang tidur. Atasi dengan rias wajah secukupnya.

Happy hour
Kalau Anda bisa hangout di sekitar happy hour, kenapa tidak? Kumpulkan teman Anda, dan cari tempat nongkrong di dekat kantor untuk sedikit bersosialisasi dan membangun jejaring. Jika Anda mengawalinya segera setelah pulang kantor, Anda masih punya waktu untuk pulang lebih cepat dan tidur cukup. Hasilnya, Anda tetap bisa bangun dengan kondisi bugar dan mengikuti meeting seperti biasa. Tentu saja, hal ini tidak bisa sering-sering Anda lakukan jika sudah ada yang menunggu Anda di rumah.

Jangan terpengaruh teman-teman
Saat hangout atau dugem bersama teman-teman, tak perlu memaksakan diri mengikuti apa saja yang mereka lakukan. Bila Anda tahu esok harinya harus menghadapi meeting atau presentasi penting, tak usah minum minuman beralkohol. Cukup soft drink saja. Saat menghabiskan waktu bersama, yang penting bukan apa yang Anda minum atau makan, melainkan interaksi yang terjadi. Dengan demikian Anda masih bisa bersenang-senang tanpa harus mengalami hangover esok paginya.

Curi waktu untuk tidur
Anda tahu kan, ketika Anda mulai diserang kantuk menjelang atau setelah makan siang? Mencuri waktu untuk terlelap barang setengah jam ternyata mampu mengembalikan energi Anda. Saat ruangan kantor senyap karena rekan-rekan Anda sedang makan siang, sandarkan kursi ke dinding lalu pejamkan mata. Bila situasi seperti ini tidak memungkinkan, bawalah makan siang Anda ke mobil, lalu tidurlah sejenak.

Jangan lupa berolahraga
Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka hanya butuh tidur sebentar ketika mereka rutin berolahraga. Namun tubuh yang lelah tetap harus istirahat. Sepulang kantor, Anda bisa mampir ke pusat kebugaran atau tempat aerobik lain. Dengan berolahraga, Anda akan lebih mudah tidur, dan tubuh pun lebih mudah memulihkan diri. Olahraga juga akan membuang kelebihan kalori yang Anda dapatkan setelah hangout bersama teman-teman malam sebelumnya.

Perlu Anda ingat juga, bersosialisasi atau membangun jejaring dengan cara party hard memang tidak dilarang, namun hal ini tidak cukup mampu membangun reputasi. Teman-teman di kantor mungkin bisa mengerti ketika melihat kantung mata di wajah Anda, atau menyadari tubuh Anda yang lunglai. Tetapi bagaimana mereka menjadi saksi bagaimana Anda mendapatkan "tanda" tersebut malam sebelumnya, tentu bisa memengaruhi penilaian mereka tentang Anda. Memang hal ini tidak mutlak terjadi, karena itu enam hal di atas perlu Anda lakukan.

Sumber: KOMPAS

7 Alasan Anda Perlu Makan Telur

            Telur itu sungguh lezat, terutama bagian kuning telurnya. Tak heran bila orang senang mengolah telur menjadi lauk teman makan nasi. Selain lezat, telur ternyata juga menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan. Bila Anda masih ragu untuk mengonsumsi telur karena khawatir kolesterol naik, ada tujuh hal yang bisa Anda pertimbangkan lagi:

1. Sumber protein. Telur sumber protein yang alami, bahkan merupakan satu dari protein berkualitas tertinggi. Bahan makanan ini menyediakan semua asam amino yang diperlukan oleh tubuh kita.

2. Sumber energi. Butuh sarapan kilat? Ambil saja telur rebus. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berprotein tinggi untuk sarapan, seperti telur, bisa membantu Anda merasa lebih berenergi dan lebih kenyang sepanjang hari. Manfaat sarapan sendiri juga untuk memperbaiki memori dan meningkatkan konsentrasi.

3. Telur itu ekonomis. Bila dirata-rata, per butir telur harganya hanya Rp 1.500. Artinya, jauh lebih murah daripada bahan makanan berprotein tinggi lain per porsinya.

4. Telur baik untuk jantung. Penelitian yang telah dilakukan selama lebih dari 30 tahun menyimpulkan bahwa orang dewasa yang sehat bisa menikmati telur tanpa memengaruhi risiko penyakit jantung.

5. Gampang dimasak. Hanya dengan direbus, dibuat telur mata sapi, atau telur dadar, Anda bisa mendapatkan sarapan yang lezat. Waktu memasaknya tak lebih lama daripada jika Anda membuat sereal atau oatmeal.

6. Baik untuk perkembangan janin. Telur merupakan sumber kolin, nutrisi penting untuk perkembangan janin dan bayi. Ibu hamil yang mendapatkan cukup kolin dalam menu makanannya bisa membantu mengurangi risiko cacat lahir tertentu pada bayi, dan mendukung perkembangan otak dan memorinya.

7. Mengandung vitamin dan mineral.
Sebutir telur memiliki 13 vitamin dan mineral penting dalam jumlah yang bervariasi. Sebutir telur juga hanya mengandung 70 kalori. Jadi selama tak dikonsumsi berlebihan, telur aman dikonsumsi setiap hari.

Jumat, 03 Maret 2017

FC Internazionale

Inter Ale!!

Global Warming

-->
Global Warming is the increase in the average temperature of earth’s near-surface air and oceans since the mid-20th century, and its projected continuation. According to the 2007 Fourth Assessment Report by the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), global surface temperature increased 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) during the 20th century. Most of the observed temperature increase since the middle of the 20th century has been caused by increasing concentrations of greenhouse gases, which result from human activity such as the burning of fossil fuel and deforestation. Global dimming, a result of increasing concentrations of atmospheric aerosols that block sunlight from reaching the surface, has partially countered the effects of warming induced by greenhouse gases.
The Effects of Global Warming
Effects on weather
Increasing temperature is likely to lead to increasing precipitation but the effects on storms are less clear. Extratropical storms partly depend on the temperature gradient, which is predicted to weaken in the northern hemisphere as the polar region warms more than the rest of the hemisphere. When we watched the news on the TV, we can see the storms, flood and the other disasters. All of this are happen because the change of the wheather. Today we can not predict the weather, because in the morning the wather is so bright and clear but in the evening, it can be change to be cloudly or  rain.

Local climate change
Regional effects of global warming vary in nature. Some are the result of a generalised global change, such as rising temperature, resulting in local effects, such as melting ice. In other cases, a change may be related to a change in a particular ocean current or weather system. In such cases, the regional effect may be disproportionate and will not necessarily follow the global trend.
There are three major ways in which global warming will make changes to regional climate: melting or forming ice, changing the hydrological cycle (of evaporation and precipitation) and changing currents in the oceans and air flows in the atmosphere. The coast can also be considered a region, and will suffer severe impacts from sea level rise.
Sea level rise
 According to the scientists, between 1993 and 2003, the rate increased above the previous period to 3.1 [2.4 to 3.8] mm/yr. IPCC (2007a) were uncertain whether the increase in rate from 1993 to 2003 was due to natural variations in sea level over the time period, or whether it reflected an increase in the underlying long-term trend. When we read the news paper, we can read the issues that one island can be sink below a surface near the future because of the sea level will rise because of the ice sphere in the Antarctic ocean will be molten. For the example, the scientists has show us some evidence that Jakarta will be sink below the surface at 2050 if we can not stop global warming. And it can be continuous to the other island.

Temperature rise

According to the scientists, from 1961 to 2003, the global ocean temperature has risen by 0.10 °C from the surface to a depth of 700 m. There is variability both year-to-year and over longer time scales, with global ocean heat content observations showing high rates of warming for 1991 to 2003, but some cooling from 2003 to 2007. The temperature of the Antarctic Southern Ocean rose by 0.17 °C (0.31 °F) between the 1950s and the 1980s, nearly twice the rate for the world's oceans as a whole . As well as having effects on ecosystems (e.g. by melting sea ice, affecting algae that grow on its underside), warming reduces the ocean's ability to absorb CO. Here at Unai, we can felt the same thing. At 2006, where ever we go, we must use sweater. No matter  its daylight or night because the temprature was so cold. But today we do not need to use the sweater in the daylight or even in the night because the temprature has rise.

How to solve the global warming:
1. Set limit on global warming pollutions.
2. Invest in green jobs and cleans energy.
3. Drive smarter car.
4. Creater green homes and buildings.
5. Build better communities and transportations networks.

Conclusion
Global warming is the increase in the average temperature of earth’s near-surface air and oceans since the mid-20th century and its projected continuation. Every year the temprature will increase and it is the serious threat for us and for our next generation. We can not imagine that our next generation will be alive in the high temprature and it does not secure for them. Let us keep our earth from the global warning so, we able to feel the secure earth today and to be the saving for our next generation.